Selasa, 04 Oktober 2011


Tugas 2 “HUMAS”
NUR JADIDAH – 098554048 – Administrasi Perkantoran 2009‘A - HUMAS PAGI

“Atap Kelas Ambrol, Siswa Belajar di Dapur Bu Guru”
Jawa Pos – Sabtu, 01 Oktober 2011 – Halaman 13


SDN 01 Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur. Sungguh tragis memang mendengar ungkapan seperti itu. Karena atap kelas ambrol maka proses belajar mengajar yang seharusnya berjalan dengan lancer akhirnya terhambat karena kondisi sarana dan prasana sekolah yang sangat tidak mendukung. Siswa-siswi terpaksa dengan berberat hati harus menjalani proses belajar mengajar di dapur rumah salah satu guru mereka. Ruangan yang hanya berukuran 3 x 6 meter-persegi itu sangatlah tidak layak untuk dijadikan sarana pembelajaran bagi para siswa. Bagaimana bisa disebut layak dengan kondisi ruangan yang sangat sempit dan parahnya lagi ruangan tersebut bersebelahan dengan kandang ayam dan burung merpati peliharan pemilik rumah (guru mereka) serta sirkulasi udara yang tidak cukup baik menyebabkan para siswa berdesak-desakan dan merasa begitu pengap. “Bagaimana bisa konsentrasi, untuk bernafas dan bergerak saja saya susah karena disini pengap sekali belum lagi sempit-sempitan sama teman-teman”, ujar Muhammad Reza,11 dengan polosnya (salah seorang murid SDN 01 Kalongan).
Kepala SDN 01 Kalongan Evarista Kristiyati tak kalah prihatin dengan kondisi sekolah yang dipimpinnya. Dia mengakui ruang kelas yang rusak mempengaruhi proses belajar mengajar siswa. “Dengan kondisi begini, bagaimana bias berprestasi. Berkonsentrasi saja sulit,” katanya. Meski begitu, ditangah keterbatasan yang ada, beliau berjanji mengupayakan yang terbaik bagi siswanya. “Memang menyedihkan melihat anak harus belajar di dapur yang sempit. Tapi, para guru terus mengedepankan prestasi anak,” ujarnya.
Setidaknya artikel ini diharapkan dapat membuka hati dan mata para pemerintah dan pejabat-pejabat Negara bahwa ternyata masih banyak sarana prasarana belajar mengajar yang sangat jauh dari kata layak digunakan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik guna berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Dengan demikian para siswa akan dapat lebih berkonsentrasi dan mendapatkan ilmu sehingga mereka dapat berprestasi lebih baik lagi. Karena mereka  merupakan bibit – bibit atau tunas – tunas bangsa yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa Indonesia agar dapat menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar