Tugas 2 “HUMAS”
NUR
JADIDAH – 098554048 – Administrasi Perkantoran 2009‘A - HUMAS PAGI
“Atap Kelas Ambrol,
Siswa Belajar di Dapur Bu Guru”
Jawa
Pos – Sabtu, 01 Oktober 2011 – Halaman 13
SDN 01 Kalongan, Kecamatan Ungaran
Timur. Sungguh tragis memang mendengar ungkapan seperti
itu. Karena atap kelas ambrol maka proses belajar mengajar yang seharusnya
berjalan dengan lancer akhirnya terhambat karena kondisi sarana dan prasana
sekolah yang sangat tidak mendukung. Siswa-siswi terpaksa dengan berberat hati
harus menjalani proses belajar mengajar di dapur rumah salah satu guru mereka.
Ruangan yang hanya berukuran 3 x 6 meter-persegi itu sangatlah tidak layak
untuk dijadikan sarana pembelajaran bagi para siswa. Bagaimana bisa disebut
layak dengan kondisi ruangan yang sangat sempit dan parahnya lagi ruangan
tersebut bersebelahan dengan kandang ayam dan burung merpati peliharan pemilik
rumah (guru mereka) serta sirkulasi udara yang tidak cukup baik menyebabkan
para siswa berdesak-desakan dan merasa begitu pengap. “Bagaimana bisa
konsentrasi, untuk bernafas dan bergerak saja saya susah karena disini pengap
sekali belum lagi sempit-sempitan sama teman-teman”, ujar Muhammad Reza,11 dengan
polosnya (salah seorang murid SDN 01 Kalongan).
Kepala
SDN 01 Kalongan Evarista Kristiyati tak kalah prihatin dengan kondisi sekolah
yang dipimpinnya. Dia mengakui ruang kelas yang rusak mempengaruhi proses
belajar mengajar siswa. “Dengan kondisi begini, bagaimana bias berprestasi.
Berkonsentrasi saja sulit,” katanya. Meski begitu, ditangah keterbatasan yang
ada, beliau berjanji mengupayakan yang terbaik bagi siswanya. “Memang
menyedihkan melihat anak harus belajar di dapur yang sempit. Tapi, para guru
terus mengedepankan prestasi anak,” ujarnya.
Setidaknya
artikel ini diharapkan dapat membuka hati dan mata para pemerintah dan
pejabat-pejabat Negara bahwa ternyata masih banyak sarana prasarana belajar
mengajar yang sangat jauh dari kata layak digunakan agar dapat memberikan
pelayanan yang terbaik guna berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik.
Dengan demikian para siswa akan dapat lebih berkonsentrasi dan mendapatkan ilmu
sehingga mereka dapat berprestasi lebih baik lagi. Karena mereka merupakan bibit – bibit atau tunas – tunas
bangsa yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa Indonesia agar dapat menjadi
lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar